Friday, 26 August 2011

Spread the WORDs: IMAN part 12


God Almighty says in the Holy Quran: ‘By Time, Indeed, mankind is in loss, Except for those who have believed and done righteous deeds and advised each other to truth and advised each other to patience.’ Firman Allah Ta’ala: ‘Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar. (QS Al ‘Asr 103)


Spread the WORD:  Iman

DENGAR BAIK-BAIK RAHSIA INI:

Salasilah keturunan Khalifah‘Allah (Mahdi = Mansuh Segala Jenis Cukai) ini adalah Gabungan 2 Garis keturunan. Dari sebelah Ayah adalah dari jurai Rasullullah Shallallahu Alaihi waa Sallam hinggalah ke Nabi Ismail  dan Siti Hajar dan dari sebelah Ibu adalah dari jurai yang sama dengan Nabi Allah Isa Alaiyis Sallam, Nabi Allah Sulaiman Alayhis Sallam,  Nabi Allah Daud Alayhis Sallam,  hinggalah bersaudara dengan Nabi Allah Yusof Alayhis Sallam, sampai ke Nabi Allah Yaakub Alayhis Sallam. (Original Message from HebrewKing: Hamden bin bolly)

Ingatilah Jejak Suku Manasseh: "Kisah Nabi Allah Yusof Alayhis Sallam"

Sebagaimana diceritakan dalam Qur'an, di awal kehidupannya, Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam ditempatkan ke dalam banyak cobaan, yang mana ia tanggapi dengan kedewasaan dan kepasrahan tertinggi. Masalah betapa mengerikan keadaan atau betapa licik persekongkolan terhadapnya, Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam tidak pernah menye-leweng dari keimanan, pengabdian, kepercayaan, dan kepasrahan kepada Allah, malah makin mendekat kepadaNya dan menunjukkan kepasrahan mutlak.

Bagi mereka yang mencari jalan untuk mendekat kepada Allah, ada banyak contoh menyolok kesempurnaan akhlak dalam kehidupan Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam. Hal pertama yang kita pelajari tentangnya adalah mimpi penting yang dilihatnya di masa kanak-kanaknya dan ulasan yang dibuat ayahnya, Nabi Yakub Alayhis Sallam, mengenai mimpi itu:

12:4
12:5
12:6

Firman Allah Taala: ‘(Ingatlah) Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: ”Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat 11 bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya bersujud kepadaku”. Ayahnya berkata: ”Hai anakku. Janganlah kamu ceriterakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya Saitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” Dan demikianlah Tuhanmu memilihmu (untuk menjadi nabi) dan diajarkanNya kepadamu sebagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakanNya nikmatNya kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmatNya kepada 2 orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.’ (Yusuf, 12: Ayat 4-6)

Mengartikan mimpi ini sebagai tanda dari Allah dan menyadari bahwa Yusuf Alayhis Sallam akan menjadi orang mulia di mata Allah pada masa depan, ayahnya ingin agar ia menyimpan mimpi ini untuk dirinya sendiri. Saudara-saudaranya, yang merasa ayah mereka lebih menyayangi Yusuf Alayhis Sallam, menjadi cemburu atas kasih sayang ayah mereka dan menggagaskan persekongkolan terhadap Yusuf Alayhis Sallam. Mereka mencoba membunuhnya dan menarik cinta ayah mereka kepada mereka:

12:7
12:8
12:9
12:10

Firman Allah Taala: ‘Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (Yaitu) Ketika mereka berkata: “Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita dalam kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik.” Seorang diantara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat.’ (QS Yusuf, 12: Ayat 7-10)

Saudara-saudaranya meninggalkan Yusuf Alayhis Sallam di kedalaman sebuah sumur. Lalu, mereka datang kepada ayah mereka, mengatakan padanya bahwa seekor serigala telah memangsanya, dan mengajukan bajunya yang bernoda darah palsu sebagai bukti.

Sekalipun ada bukti ini, Nabi Allah Yakub Alayhis Sallam menyadari peristiwa ini sebuah persekong-kolan, mencari perlindungan kepada Allah, dan memohonkan pertolongan dariNya. Berkat tak terhitung ketaksengjaan yang telah ditetapkan takdir, sejumlah pengembara yang melewati sumur itu menemukan Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam dan menjualnya sebagai budak kepada seorang gebernor Mesir:

12:21
12:22

Firman Allah Taala: ‘Dan (setelah Yusuf dijualkan di negeri Mesir), berkatalah orang yang membeli Yusuf kepada isterinya: "Berilah dia layanan yang sebaik-baiknya; semoga ia berguna kepada kita, atau kita jadikan dia anak". Dan demikianlah caranya kami menetapkan kedudukan Yusuf di bumi (Mesir untuk dihormati dan disayangi), dan untuk kami mengajarnya sebahagian dari ilmu takbir mimpi. Dan Allah Maha Kuasa melakukan segala perkara yang telah ditetapkanNya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Dan ketika Yusuf sampai ke peringkat umurnya yang sempurna kekuatan-nya, Kami beri kepadanya kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan; dan demikianlah kami membalas orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya’. (QS Yusuf, 12: Ayat 21-22)

Isteri si gebernor yang membelinya mendekati Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam, yang luar biasa nampannya, dengan niat jahat. Akan tetapi, ia langsung ditolak oleh Yusuf Alayhis Sallam. Atas hal ini, istri gebernor beralih memfitnah Yusuf Alayhis Sallam untuk membersihkan dirinya sendiri:

12:23

Firman Allah Taala: ‘Dan wanita (Zulaiha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata: "Marilah kesini.” Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukanku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.’ (QS Yusuf, 12: Ayat 23)

12:25
12:26

Firman Allah Taala: 'Dan mereka berdua pun berkejaran ke pintu, serta perempuan itu mengoyakkan baju Yusuf dari belakang; lalu terserempaklah keduanya dengan suami perempuan itu di muka pintu. Tiba-tiba perempuan itu berkata (kepada suaminya): Tidak ada balasan bagi orang yang mahu membuat jahat terhadap isterimu melainkan dipenjarakan dia atau dikenakan azab yang menyiksanya". Yusuf pula berkata: "Dia lah yang memujukku berkehendakkan diriku". (Suaminya tercengang mendengarnya) dan seorang dari keluarga perempuan itu (yang ada bersama-sama) tampil memberi pendapatnya dengan berkata:" "Jika baju Yusuf koyak dari depan maka benarlah tuduhan perempuan itu, dan menjadilah Yusuf dari orang-orang yang dusta.' (Yusuf, 12: Ayat 25-26)

12:28
12:29

Firman Allah Taala: 'Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang, berkatalah dia: ”Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu dayamu, sesungguhnya tipu dayamu besar. (Hai) Yusuf, berpalinglah dari ini, dan (kamu, hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang berbuat salah.' (QS Yusuf, 12: Ayat 28-29)

12:32
12:33
12:34
12:35

Firman Allah Taala: ‘Wanita itu berkata: ”Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang kuperintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina.” Yusuf berkata: ”Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dariku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung (untuk memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” Maka, Tuhannya memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.’ (QS Yusuf, 12: Ayat 32-35)

12:41

Firman Allah Taala: ‘Wahai sahabatku berdua yang sepenjara! (Takbir mimpi kamu itu ialah): adapun salah seorang dari kamu, maka ia akan memberi minum arak kepada tuannya. Ada pun yang seorang lagi, maka ia akan dipalang, serta burung pula akan makan dari kepalanya. Telah selesailah (dan tetaplah berlakunya) perkara yang kamu tanyakan itu.’ (QS Yusuf, 12: Ayat 42)

Kini, setelah dikhianati oleh saudara-saudaranya dan secara tak adil difitnah oleh isteri gebernor, Yusuf Alayhis Sallam tidak memiliki sesuatu untuk diharapkan melainkan beberapa tahun pemenjaraan.

Akan tetapi, selama tahun-tahun yang panjang ini, Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam tidak berputus asa bahkan untuk sesaat pun, melainkan, karena menyadari ada kebajikan dan kebijaksanaan di balik semua peristiwa yang telah ditetapkan Allah, berdoa penuh harap kepadaNya dan menunjukkan tekad dalam kesabaran dan keimanannya.

Sungguh, bertahun-tahun kemudian, ketika sang raja mencari tafsir mimpi yang dialaminya, seorang sipir tua teringat akan Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam sebagai seseorang yang memiliki kepiawaian menafsirkan mimpi.

Tafsiran Yusuf Alayhis Sallam akan mimpi itu sangat mengesankan sang raja. Oleh karena itu, ia memanggil Yusuf Alayhis Sallam untuk menghadapnya. Sebelum sang raja sempat berbicara kepadanya, Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam ingin agar sang raja mengetahui kebenaran tentang peristiwa penyebab ia dikirim ke penjara beberapa tahun lalu.

Jadi, atas penjelasan ini, sang raja berpaling ke istri gebernor dan perempuan-perempuan kepada siapa si istri memperkenalkan Yusuf Alayhis Sallam pada saat peristiwa itu:

12:50

Firman Allah Taala: ‘Dan (apabila mendengar tafsiran itu) berkatalah raja Mesir:" Bawalah dia kepadaku! "Maka tatkata utusan raja datang kepada Yusuf (menjemputnya mengadap raja), Yusuf berkata kepadanya: Kembalilah kepada tuanmu kemudian bertanyalah kepadanya: "Apa halnya perempuan-perempuan yang melukakan tangan mereka? Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka.’ (QS Yusuf, 12: Ayat 51)

Setelah pengakuan mereka, Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam memberikan penjelasan berikut:

12:52

12:53

Firman Allah Taala: ‘(Yusuf berkata): “Yang demikian itu agar dia (Al-Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meredhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ (QS Yusuf, 12: 52-53)

Kata-kata Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam ini penciri keimanan sempurnanya. Ia selalu mengetahui bahwa Allah akan menolong mukmin dan mereka yang sabar, dan bahwa Dia pasti akan menundukkan rencana mereka yang mengkhianatiNya.

Kepercayaannya kepada Allah mewujud diri dalam kepasrahan kepada takdirnya. Tak masalah betapa tak menguntungkan keadaan terlihat, ia dapat melihat bahwa ada kebajikan dan kebijaksanaan di balik peristiwa-peristiwa yang telah ditentukan Allah.

Contoh lain sifat bawaan Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam adalah penolakannya memanjakan hawa nafsunya, bahkan dalam keadaan di mana ia mutlak benar. Ia tidak pernah mempercayai hawa nafsunya dan tetap selalu sadar akan kenyataan bahwa nafsu seseorang rentan akan kejahatan.

Inilah bentuk akhlak yang khusus bagi mereka yang beriman sempurna yang bertindak dengan kesadaran bahwa menggunakan cara-cara iblis, hawa nafsu diam-diam mendekati manusia dan memikat mereka yang mengabaikan suara nurani.

Sikap Nabi Yusuf Alayhis Sallam terhadap hawa nafsunya adalah wujud kedewasaan akhlaknya. Tak diragukan, nasib akhir seorang yang menunjukkan kepasrahan diri mendalam kepada Allah sedemikian dan kepercayaan kepadaNya adalah kebajikan tak berhingga.

Sungguh, sebagai balasan kepasrahan kepada Allah yang terpuji ini, ia ditempatkan dalam kekuasaan atas perbendaharaan negeri Mesir. Mengaruniainya kehidupan yang baik di dunia ini dan memberinya kabar gembira surga di hari kemudian, Allah berfirman bahwa “Dia tidak akan membiarkan sia-sia pahala mereka yang berbuat kebajikan”:

12:56
12:57

Firman Allah Taala: ‘Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa’. (Yusuf, Ayat 56-57)

Ingatilah Jejak Puak Manasseh: "Kisah Nabi Allah Sulaiman Alayhis Sallam"

Dalam Qur'an, Allah mengungkapkan keimanan tulus Nabi Allah Sulaiman Alayhis Sallam sebagai berikut:
38:30

Firman Allah Taala: ‘Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)’. (QS Shad, 38: Ayat 30)

Salah satu watak terpenting Nabi Allah Sulaiman Alayhis Sallam yang diceritakan Qur'an adalah kekuasaannya yang besar dan hartanya yang berlimpah. Di samping itu, Allah menganugerahkan banyak kepiawaian khusus kepadanya. Sebagai balasan atas semua nikmat ini, Nabi Allah Sulaiman Alayhis Sallam selalu berdoa kepada Allah dan berpaling kepadaNya penuh syukur. Salah satu doanya adalah sebagai berikut:

27:19

Firman Allah Taala: “Ya Tuhanku. Berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang saleh.” (QS Al-Naml, 27: Ayat 19)

Doa lain Nabi Allah Sulaiman Alayhis Sallam adalah sebagai berikut:

38:35

Firman Allah Taala: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi.” (QS Shad, 38: Ayat 35)

Sebagai balasan atas doanya, Allah menganugerahkan Nabi Allah Sulaiman Alayhis Sallam pengetahuan dan kekayaan tak tertandingi di dunia ini dan menjanjikan ganjaran terbaik di hari kemudian. Satu ayat berbunyi:

38:40

Firman Allah Taala: ‘Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat di sisi Kami dan tempat kembali yang baik.’ (QS Shad, 38: Ayat 40)

Pemanfaatan kekayaan yang tak pernah semelimpah itu sebelumnya demi tujuan Allah menyebabkan kedudukan tinggi dan teristimewa beliau di mata Allah. Sikap ini memberinya kedekatan kepada Allah dan membuatnya terus-menerus mengisi pikirannya dengan ingatan akan Allah. Sungguh Allah memberitahu kita dalam satu ayat bahwa ia mengatakan:

38:32

Firman Allah Taala: ‘(Kerana lekanya dengan pertunjukan itu) maka Nabi Sulaiman berkata: "Sesungguhnya aku telah mengutamakan kesukaanku kepada (kuda pembawa) kebaikan lebih daripada mengingati (ibadatku kepada) Tuhanku, sehingga (matahari) melindungi dirinya dengan tirai malam’. (QS Shad, 38: Ayat 32)

Berpaling hanya kepada Allah sementara menikmati kekayaan, tidak menjadi keras kepala terhadap Pencipta diri akibat melimpahnya harta seseorang, adalah sifat bawaan khusus mereka yang beriman sempurna. Karena itu, kesempurnaan akhlak Nabi Allah Sulaiman Alayhis Sallam menjadi teladan bagi segenap umat manusia.


God Almighty says in the Holy Quran: ‘By Time, Indeed, mankind is in loss, Except for those who have believed and done righteous deeds and advised each other to truth and advised each other to patience.’ (QS Al ‘Asr 103)


Spread the WORD:  Iman

REMEMBER: Listen Carefully  THIS SECRET:

Ancestralline CaliphAllah (Messiah Al'Mahdi = Abolish the TAX) Is A Combination Of 2 lineages.

Ø   On the father is from the lineage Of Prophet  Sallalla-hu-Alayhi-was-Sallam (peace and blessings of God be on him) through to Ishmael and Hagar (SitiHajar).

Ø   On the mother is from the same lineage the Prophet Messiah Jesus Son Of Mary Alayhis Sallam (peace be on him),  Prophet Solomon Alayhis Sallam (peace be on him), Prophet David Alayhis Sallam (peace be on him) to be related to Prophet Joseph Alayhis Sallam (peace be on him) reach to Prophet Jacob Alayhis Sallam (peace be on him) (Original Message from HebrewKing: Hamden bin bolly)

Remember Manasye Tribe: True Story Of  Prophet Joseph Alayhis Sallam

As related in the Qur'an, in his early life, the Prophet Yusuf (Joseph) Alayhis Sallam was put through many tests, to which he responded with the utmost maturity and submission. No matter how dire the circumstances or how cunning the plots against him were, the Prophet Yusuf Alayhis Sallam, never diverged from his faith, devotion, trust and submission to Allah, but rather drew nearer to Him and showed absolute submission.

For those who seek ways to draw nearer to Allah, there are really striking examples of moral perfection in the life of the Prophet Yusuf Alayhis Sallam. The first thing we learn about him is the important dream he saw in his early years and the comment his father, Ya'qub Alayhis Sallam, made about this dream:

12:4
12:5
12:6

God Almighty says in the Holy Quran: ‘Yusuf (Joseph) said to his father: "Father! I saw 11 bright stars, and the sun and moon as well. I saw them all prostrate themselves in front of me." "My son", he replied, "don't tell your brothers of your dream, lest they devise some scheme to injure you. Satan is the sworn enemy of man. Accordingly, your Lord will pick you out and teach you the true meaning of events and perfectly confer His blessing upon you as well as upon the family of Ya'qub, as He conferred it perfectly before upon your forebears, Ibrahim and Ishaq. Most certainly your Lord is All-Knowing, and Wise.’ (Surah Yusuf,verse 4-6)

Taking this dream to be a sign from Allah and realising that Yusuf Alayhis Sallam would become a noble person in Allah's sight in future, his father wanted him to keep this dream to himself. His brothers, who felt that their father held Yusuf Alayhis Sallam more dear, became jealous of their father's love and hatched a plot against Yusuf Alayhis Sallam. They tried to kill him and draw their father's love to themselves:

12:7
12:8
12:9
12:10

God Almighty says in the Holy Quran: 'In Yusuf and his brothers there are Signs for those who ask. They declared, "Why! Yusuf and his brother are dearer to our father than we are, although we constitute a powerful group. Our father is clearly making a mistake." Kill Yusuf or expel him to some far-off land, so that your father will look to you alone and after that you can be honourable men. One of them said, "Do not take Yusuf's life, but, if you must, throw him to the bottom of a well, so that some travellers may discover him.' (Surah Yusuf, verse 7-10)

His brothers left Yusuf Alayhis Sallam in the depths of a well. Then, they came to their father, telling him that a wolf had devoured him, and offered his shirt with false blood stains as evidence.

Despite this evidence, the Prophet Ya'qub Alayhis Sallam realized this incident to be a plot, took refuge in Allah and asked Him for help. Thanks to countless conditions predetermined by destiny, some travellers passing by the well found the Prophet Yusuf Alayhis Sallam and sold him as a slave to a governor in Egypt:

12:21
12:22

God Almighty says in the Holy Quran: 'And the one from Egypt who bought him said to his wife, "Make his residence comfortable. Perhaps he will benefit us, or we will adopt him as a son." And thus, We established Joseph in the land that We might teach him the interpretation of events. And Allah is predominant over His affair, but most of the people do not know.* And when Joseph reached maturity, We gave him judgment and knowledge. And thus We reward the doers of good'. (QS Yusuf, 12: verse 21-22)

The wife of the governor who bought him approached the Prophet Yusuf Alayhis Sallam, who was remarkably handsome, with wicked intentions. However, she was refused outright by Yusuf Alayhis Sallam. Upon this, the wife of the governor resorted to slandering Yusuf Alayhis Sallam to maintain her innocence:

12:23

God Almighty says in the Holy Quran: 'His master's wife attempted to seduce him. She barred the doors and said, "Come over here!" "Allah is my refuge!" he (Yusuf) replied. "He is My Lord and has treated me with kindness. Those who do wrong shall surely never prosper.' (Surah Yusuf, verse 23)

12:25

12:26

God Almighty says in the Holy Quran: 'His master's wife attempted to seduce him. She barred the doors and said, "Come over here!" "Allah is my refuge!" he (Yusuf) replied. "He is My Lord and has treated me with kindness. Those who do wrong shall surely never prosper.' (Surah Yusuf, verse 23)

12:32
12:33
12:34
12:35

God Almighty says in the Holy Quran: 'The governor saw the shirt torn at the back and said, "The source of this is women's deviousness. Without a doubt your guile is very great. Yusuf, ignore all this, and you, my wife, should ask forgiveness for your evil act. There is no doubt that you are in the wrong.' (Surah Yusuf, verse 28-29)

She said, "You see! It's him you blamed me for. I tried seducing him but he refused. If he does not do what I order, he will be put in prison and brought low." "My Lord", said Yusuf, "prison is preferable to me than what they call on me to do. Unless You turn their guile away from me, it may well be that I will yield to them and so lapse into ignorance.

12:32


12:33
12:34
12:35

God Almighty says in the Holy Quran: ‘His Lord answered his prayer and turned away from him their female guile and deviousness. He is the One Who Hears, the One Who Knows. Yet, even after they had seen the Signs, they thought that they should still imprison him for a time’. (Surah Yusuf, verse 32-35)

12:42

God Almighty says in the Holy Quran: 'O two companions of prison, as for one of you, he will give drink to his master of wine; but as for the other, he will be crucified, and the birds will eat from his head. The matter has been decreed about which you both inquire.' (QS Yusuf, 12: verse 42)

Now after being plotted against by his brothers and unjustly slandered by the governor's wife, Yusuf Alayhis Sallam had nothing to look forward to but several years of imprisonment.

However, throughout all these long years, the Prophet Yusuf Alayhis Sallam did not despair even for a moment but, aware that there is good and wisdom behind these events Allah ordained, hopefully prayed to Him and showed determination in his patience and faith.

Indeed, years later, when the king sought for the interpretation of a dream he had had, an old prisoner recalled the Prophet Yusuf Alayhis Sallam as a person who had the faculty of interpreting dreams. Yusuf Alayhis Sallam 's interpretation of the dream greatly impressed the king. He thereupon called Yusuf Alayhis Sallam to his presence.

Before the king had a chance to talk to him, the Prophet Yusuf Alayhis Sallam wanted the king to learn the facts about the incident for which he had been sent to prison so many years ago.

So, for this explanation, the king returned to the governor's wife and the women to whom she had introduced Yusuf Alayhis Sallam at the time of the incident:

12:51


God Almighty says in the Holy Quran:  ‘And the king said, "Bring him to me." But when the messenger came to him, (Joseph) said, "Return to your master and ask him what is the case of the women who cut their hands. Indeed, my Lord is Knowing of their plan.’ (QS Yusuf, 12: verse 51)

After their confession, the Prophet Yusuf Alayhis Sallam gave the following explanation:

12:52

12:53

God Almighty says in the Holy Quran: ‘In this way he (i.e., the governor) will know at last that I did not dishonour him behind his back and that Allah most surely does not guide the deviousness of the dishonourable. I do not say that I myself was free from blame. The self indeed commands to evil acts-except for those my Lord has mercy on. My Lord, He is Forgiving and Merciful.’ (Surah Yusuf, verse 52-53)

These words of the Prophet Yusuf Alayhis Sallam are typical of his perfected faith. He always knew that Allah would help believers and those who are patient, and that He would certainly confound the schemes of those who betrayed Him.

His trust in Allah manifested itself in his submission to his destiny. No matter how unfavourable the circumstances seemed, he could see that there was good and wisdom behind these events Allah ordained.

Another exemplary character trait of the Prophet Yusuf Alayhis Sallam was his refusal to indulge his lower self, even in situations in which he was absolutely right. He never trusted in his lower self and always remained conscious of the fact that one's lower self is prone to evil.

This is a form of morality peculiar to those having perfected faith who act with the awareness that employing the methods of the devil, the lower self stealthily approaches human beings and tempts those who ignore the voice of their conscience.

The attitude of the Prophet Yusuf Alayhis Sallam towards his lower self is a manifestation of his moral maturity. No doubt, the ultimate fate of a person who shows such deep-seated submission to Allah and trusts in Him will be infinite good.

Indeed, in return for this meritorious submission to Allah, he was placed in authority over the treasures of Egypt. Granting him a good life in this world and giving the good news of paradise in the hereafter, Allah stated that "He would not allow to go to waste the recompense of those who do good":

12:56
12:57

God Almighty says in the Holy Quran: ‘And thus We established Yusuf in the land and he dwelt there as he pleased. We grant Our grace to anyone We will and We do not allow to go to waste the recompense of those who do good. But the reward of the hereafter is the best for those who believe and fear their Lord.’ (Surah Yusuf, verse 56-57)

Remember Trail-tribe Of Manasye: Story Of  Prophet Solomon Alayhis Sallam

In the Qur'an, Allah expresses the sincere faith of the Prophet Sulayman (Solomon) Alayhis Sallam as follows:
38:30

God Almighty says in the Holy Quran: ‘To Dawud We gave Sulayman. What an excellent servant! He truly turned to his Lord.’ (Surah Sad, 38: verse 30)

One of the most important characteristics of the Prophet Sulayman Alayhis Sallam related in the Qur'an is his great power and glorious possessions. Beside these, Allah bestowed many special faculties upon him. In return for all these blessings, the Prophet Sulayman Alayhis Sallam always prayed to Allah and turned to Him in gratefulness. One of his prayers is as follows:

27:19

God Almighty says in the Holy Quran: ‘So (Solomon) smiled, amused at her speech, and said, "My Lord, enable me to be grateful for Your favor which You have bestowed upon me and upon my parents and to do righteousness of which You approve. And admit me by Your mercy into (the ranks of) Your righteous servants.’ (Surat an-Naml, 27: verse 19)

Another prayer of the Prophet Sulayman Alayhis Sallam is as follows:

38:35

God Almighty says in the Holy Quran: ‘My Lord, forgive me and give me a kingdom the like of which will never be granted to anyone after me. Truly You are the Ever-Giving’. (Surah Sad, 38: verse 35)

In return for his prayer, Allah granted the Prophet Sulayman Alayhis Sallam an unmatched knowledge and affluence in this world and promised the best rewards in the hereafter. One verse reads:

38:40
.
God Almighty says in the Holy Quran: ‘Indeed, for him is nearness to Us and a good place of return.’ (Surah Sad, 38: verse 40)

38:32

God Almighty says in the Holy Quran: ‘And he said, "Indeed, I gave preference to the love of good [things] over the remembrance of my Lord until the sun disappeared into the curtain (of darkness).’ (Surah Sad, 38: verse 32)

Turning to Allah alone while enjoying affluence, not becoming recalcitrant towards one's Creator due to the riches in one's possessions, is a character trait peculiar to the people of perfected faith alone. The moral perfection of the Prophet Sulayman Alayhis Sallam thus sets an example to all human beings.


JOIN theCLUB If ‘U’ Think ‘U’ Are the 18Group Of People! The GOLDMINE 1WORLD Community Should Render Back the trusts to those to Whom they Due: (@18 Group Of people) Poor People, Orphan, Single Mother, Single Father, Student, Low In Come, Jobless, Disable, Patient, Old Citizen, Prisoner, Bankruptcy, FARMER, Fishermen, RICH People, All RACES, All Country And All Government In theWhole WORLD. theWORLD for free! NewWORLDPrinciple:  ASSETProperty "It's NOT For SALE, It's Not For Bought, It's FREE!:  *House *Car *@Education: College, University. *@ELETRICAL GOODs: Air Con, PC Laptops, Home Theatre. *FURNITURE: Sofa Set, Bed Set, Sauna Bath, Kitchen Cabinet, Dining Table. Vacation: Around the WORLD, Holiday, HAJ, UMRAH, NOW EveryONE CAN Fly, Hotels. *Life Insurance: (Hospital, Funeral, Death, Pension).


SOLUTION: *Poverty Killer *Recession Killer  *Global Peace 
Be the First! JOIN 1WORLDCommunityForYOURCountry
Remember: 'U' Do Not Ask WHY 'U' Ask Why Not'