God Almighty says in the Holy Quran: ‘By Time,
Indeed, mankind is in loss, Except for those who have believed and done
righteous deeds and advised each other to truth and advised each other to
patience.’ Firman Allah Ta’ala: ‘Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu dalam
kerugian Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula
berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar. (QS Al ‘Asr
103)

REMEMBER: "UMATi, UMATi, UMATi" HebrewKing@mail.com
Spread the WORD: Iman
REMEMBER: "UMATi, UMATi, UMATi" worlduptown@yahoo.co.uk
PARA PEMILIK KEBUN
Allah menyingkapkan kisah 2 orang kepada Nabi
Muhammad Sallalla-hu-Alayhi-was-Sallam. Jadi, mereka yang hidup hingga Hari
Pengadilan akan mengetahui kisah orang-orang yang hidup berabad-abad lampau:



Firman Allah Ta’ala: 'Dan
berikanlah kepada mereka satu contoh: 2 orang lelaki, Kami adakan bagi salah
seorang di antaranya, dua buah kebun anggur; dan Kami kelilingi Firman Allah
Taala: kebun-kebun itu dengan pohon-pohon tamar, serta Kami jadikan di antara
keduanya, jenis-jenis tanaman yang lain'. (QS Al-Kahfi, 18: Ayat 32)
Firman Allah Ta’ala: 'Kedua-dua kebun itu mengeluarkan hasilnya, dan tiada mengurangi sedikitpun dari hasil itu; dan kami juga mengalirkan di antara keduanya sebatang sungai'. (QS Al-Kahfi, 18: Ayat 33)
Firman Allah Ta’ala: 'Tuan kebun itu pula ada mempunyai harta (yang lain); lalu berkatalah ia kepada rakannya, semasa ia berbincang dengannya: "Aku lebih banyak harta daripadamu, dan lebih berpengaruh dengan pengikut-pengikutku yang ramai'. (QS Al-Kahfi, 18: Ayat 34)
Perilaku si orang kaya disebutkan dalam Qur'an sebagai termasuk ke jenis watak yg mana kita perlu menarik pelajaran. Di sisi lain, sikap berhati-hati orang kedua adalah khas orang yang beriman sempurna.
Si orang makmur sangat teranjakan dan yakin diri akibat kekayaan yang dimilikinya. Kebun-kebunnya yang berbuah dan keindahan penampakan mereka merupakan sumber utama keyakinan dirinya. Hanya karena lebih kaya dan lebih berkuasa daripada laki-laki kedua, ia berani jumawa dan angkuh:
Firman Allah Ta’ala: 'Kedua-dua kebun itu mengeluarkan hasilnya, dan tiada mengurangi sedikitpun dari hasil itu; dan kami juga mengalirkan di antara keduanya sebatang sungai'. (QS Al-Kahfi, 18: Ayat 33)
Firman Allah Ta’ala: 'Tuan kebun itu pula ada mempunyai harta (yang lain); lalu berkatalah ia kepada rakannya, semasa ia berbincang dengannya: "Aku lebih banyak harta daripadamu, dan lebih berpengaruh dengan pengikut-pengikutku yang ramai'. (QS Al-Kahfi, 18: Ayat 34)
Perilaku si orang kaya disebutkan dalam Qur'an sebagai termasuk ke jenis watak yg mana kita perlu menarik pelajaran. Di sisi lain, sikap berhati-hati orang kedua adalah khas orang yang beriman sempurna.
Si orang makmur sangat teranjakan dan yakin diri akibat kekayaan yang dimilikinya. Kebun-kebunnya yang berbuah dan keindahan penampakan mereka merupakan sumber utama keyakinan dirinya. Hanya karena lebih kaya dan lebih berkuasa daripada laki-laki kedua, ia berani jumawa dan angkuh:

Firman Allah Ta’ala: 'Tuan
kebun itu pula ada mempunyai harta (yang lain); lalu berkatalah ia kepada
rakannya, semasa ia berbincang dengannya: "Aku lebih banyak harta
daripadamu, dan lebih berpengaruh dengan pengikut-pengikutku yang ramai'. (QS
Al-Kahfi, 18: Ayat 34)
Melihat keindahan dan kesuburan kebun-kebunnya, laki-laki ini mengira ia tidak memerlukan Allah dan agamaNya agar kuat, dan karena itu menganut sikap berpuas diri dan tak bijaksana:
Melihat keindahan dan kesuburan kebun-kebunnya, laki-laki ini mengira ia tidak memerlukan Allah dan agamaNya agar kuat, dan karena itu menganut sikap berpuas diri dan tak bijaksana:


Firman Allah Ta’ala: 'Dan dia
memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata:
"Aku kira kebun tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira
hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada
Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada
kebun-kebun itu'. (QS Al-Kahfi, 18: Ayat 35-36)
Sebagaimana Allah tekankan dalam ayat ini, pemilik kebun menyifatkan kehampir-abadian pada kebun-kebunnya dan berani berkata terbuka bahwa kebun-kebun itu tidak rentan terhadap segala jenis bencana yang memusnahkan. Namun, ia gagal mengenali akibat besar yang diusung pandangan ini. Keangkuhannya yang lalai dan perasaan puas dirinya membuat ia orang “yang menyesatkan dirinya sendiri”.
Allah menyebutkan lelaki lain yang juga memiliki kebun. Orang ini juga makmur, walaupun tidak semakmur laki-laki pertama. Namun kekayaannya tidak mengubah keimanan atau kepribadiannya, karena apa, ia mencatat keingkaran sahabatnya dan menjawabnya sedemikian:
Sebagaimana Allah tekankan dalam ayat ini, pemilik kebun menyifatkan kehampir-abadian pada kebun-kebunnya dan berani berkata terbuka bahwa kebun-kebun itu tidak rentan terhadap segala jenis bencana yang memusnahkan. Namun, ia gagal mengenali akibat besar yang diusung pandangan ini. Keangkuhannya yang lalai dan perasaan puas dirinya membuat ia orang “yang menyesatkan dirinya sendiri”.
Allah menyebutkan lelaki lain yang juga memiliki kebun. Orang ini juga makmur, walaupun tidak semakmur laki-laki pertama. Namun kekayaannya tidak mengubah keimanan atau kepribadiannya, karena apa, ia mencatat keingkaran sahabatnya dan menjawabnya sedemikian:



Firman Allah Ta’ala:
'Berkatalah rakannya kepadanya, semasa ia berbincang dengannya: "Patutkah
engkau kufur ingkar kepada Allah yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian
dari air benih, kemudian Ia membentukmu dengan sempurna sebagai seorang lelaki?
* Tetapi aku sendiri percaya dan yakin dengan sepenuhnya bahawa Dia lah Allah,
Tuhanku, dan aku tidak sekutukan sesuatu pun dengan Tuhanku. * Dan sepatutnya
semasa engkau masuk ke kebunmu, berkata: (Semuanya ialah barang yang
dikehendaki Allah)! (tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah)?
Jika engkau memandangku sangat kurang tentang harta dan anak, berbanding
denganmu. (QS Al-Kahfi, 18: Ayat 37-39)
Dalam bagian ayat terakhir, ia segera mengingatkan sahabatnya agar jangan bersikap sombong kepada Allah atas apa yang dimilikinya dan menasihatinya agar tidak menjadi angkuh:
Dalam bagian ayat terakhir, ia segera mengingatkan sahabatnya agar jangan bersikap sombong kepada Allah atas apa yang dimilikinya dan menasihatinya agar tidak menjadi angkuh:






Firman Taala Ta’ala: 'Dan
sepatutnya semasa engkau masuk ke kebunmu, berkata: (Semuanya ialah barang yang
dikehendaki Allah)! (tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah)?
Jika engkau memandangku sangat kurang tentang harta dan anak, berbanding
denganmu, Maka mudah-mudahan Tuhanku akan mengurniakan daku lebih baik daripada
kebunmu, dan (aku bimbang) dia akan menimpakannya dengan bala, bencana dari
langit, sehinggalah menjadilah kebunmu itu tanah yang licin tandus. * Ataupun
air kebun itu akan menjadi kering ditelan bumi, maka dengan yang demikian,
engkau tidak akan dapat mencarinya lagi".* Dan segala tanaman serta
hartabendanya itupun dibinasakan, lalu jadilah ia membalik-balikkan kedua tapak
tangannya (kerana menyesal) terhadap segala perbelanjaan yang telah
dibelanjakannya pada kebun-kebunnya, sedang kebun-kebun itu runtuh
junjung-junjung tanamannya; sambil dia berkata: "Alangkah baiknya jika aku
tidak sekutukan sesuatupun dengan Tuhanku!" * Dan ia tidak mendapat
sebarang golongan yang boleh menolongnya, selain dari Allah; dan ia pula tidak
dapat membela dirinya sendiri. * Pada saat yang sedemikian itu kekuasaan
memberi pertolongan hanya tertentu bagi Allah, Tuhan yang sebenar-benarnya; Dia
lah sebaik-baik pemberi pahala, dan sebaik-baik pemberi kesudahan yang
berbahagia (kepada hamba-hambaNya yang taat)'. (QS Al-Kahfi, 18: Ayat 39-44)
Sikap terkendali lelaki kedua adalah khas akhlak yang menyenangkan Allah. Penalaran, perilaku, dan pandangan ke depan adalah tanda-tanda iman yang sempurna. Karena alasan inilah, Allah memerintahkan Nabi Sallalla-hu-Alayhi-was-Sallam menceritakan peristiwa ini kepada semua mukmin sebagai teladan. Sifat tercela akhlak lelaki pertama menjadi kian jelas ketika dibandingkan dengan kesempurnaan akhlak yang diperlihatkan lelaki kedua.
KESIMPULAN . . .
Sepanjang Article ini telah menekankan bahwa sekedar mengatakan: “Kami beriman” atau memuja Allah dari tepi-tepi agama sejati tidak akan cukup untuk menyenangkan Allah. Sebaliknya, katakan, Allah akan senang terhadap kita jika kita yang terdepan dalam ketaatan, menjadi teladan bagi mukmin yang patuh, dan terus-menerus menunjukkan kemuliaan akhlak.
Dalam Article ini, menghimbau kepada mukmin agar memiliki ketakutan dan cinta mendalam kepada Allah, tidak pernah menganggap akhlak sendiri sempurna, mencari sikap dan perilaku yang paling menyenangkan Allah di setiap saat dan memberikan perhatian pada nurani mereka.
Menjadi orang yang beriman sempurna bukanlah sasaran yang dapat digapai melalui upaya keras. Sebagaimana ayat:
Sikap terkendali lelaki kedua adalah khas akhlak yang menyenangkan Allah. Penalaran, perilaku, dan pandangan ke depan adalah tanda-tanda iman yang sempurna. Karena alasan inilah, Allah memerintahkan Nabi Sallalla-hu-Alayhi-was-Sallam menceritakan peristiwa ini kepada semua mukmin sebagai teladan. Sifat tercela akhlak lelaki pertama menjadi kian jelas ketika dibandingkan dengan kesempurnaan akhlak yang diperlihatkan lelaki kedua.
KESIMPULAN . . .
Sepanjang Article ini telah menekankan bahwa sekedar mengatakan: “Kami beriman” atau memuja Allah dari tepi-tepi agama sejati tidak akan cukup untuk menyenangkan Allah. Sebaliknya, katakan, Allah akan senang terhadap kita jika kita yang terdepan dalam ketaatan, menjadi teladan bagi mukmin yang patuh, dan terus-menerus menunjukkan kemuliaan akhlak.
Dalam Article ini, menghimbau kepada mukmin agar memiliki ketakutan dan cinta mendalam kepada Allah, tidak pernah menganggap akhlak sendiri sempurna, mencari sikap dan perilaku yang paling menyenangkan Allah di setiap saat dan memberikan perhatian pada nurani mereka.
Menjadi orang yang beriman sempurna bukanlah sasaran yang dapat digapai melalui upaya keras. Sebagaimana ayat:

Firman Allah Ta’ala: 'Dan Kami
tetap memberi kemudahan kepadamu untuk (melaksanakan segala perkara) Agama yang
mudah diterima oleh akal yang sihat'. (QS Al-‘Ala, 87: 8)
Memberitahu kita, seseorang dapat meraih keimanan sempurna hanya dengan ketulusan niat, bahkan jika niat itu masih amat baru. Dalam pengertian ini, tak masalah betapa tercela hidup yang dijalani seseorang di masa lampau, ia boleh, bila pun, memulai hidup baru yang berlandaskan pada dasar penggapaian redha Allah.
Setelah menerangkan semua masalah ini, kini kami mendesak setiap orang untuk “bersegera”, yakni, tidak “menunda” mengambil keputusan penting sedemikian. Waktu yang diberikan kepada manusia sangat pendek.
Kehidupan itu sependek “kedipan mata” atau “setengah hari”. Selama perjalanan waktu yang terbatas yang diberikan kepadanya ini, manusia harus berlumba menguna waktu dan bersegera mendapatkan iman yang sempurna dengan melibatkan diri dalam perbuatan baik.
Allah menjanjikan SurgaNya bagi hamba-hambaNya yang bertekad taat, yang menjadi “terdepan dalam iman” dan bersegera mendekatkan diri kepada Allah. Di sana, mereka tinggal bersama para Nabi, wali, syuhada dan mukmin yang tulus. Namun yang terpenting, mereka akan menemui Tuhan kita. Allah juga memberi mereka kabar gembira bahwa akan ada satu kata dari Tuhan mereka di sana: “Salam!”, yang merupakan ganjaran terbaik bagi seorang mukmin:
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.
Memberitahu kita, seseorang dapat meraih keimanan sempurna hanya dengan ketulusan niat, bahkan jika niat itu masih amat baru. Dalam pengertian ini, tak masalah betapa tercela hidup yang dijalani seseorang di masa lampau, ia boleh, bila pun, memulai hidup baru yang berlandaskan pada dasar penggapaian redha Allah.
Setelah menerangkan semua masalah ini, kini kami mendesak setiap orang untuk “bersegera”, yakni, tidak “menunda” mengambil keputusan penting sedemikian. Waktu yang diberikan kepada manusia sangat pendek.
Kehidupan itu sependek “kedipan mata” atau “setengah hari”. Selama perjalanan waktu yang terbatas yang diberikan kepadanya ini, manusia harus berlumba menguna waktu dan bersegera mendapatkan iman yang sempurna dengan melibatkan diri dalam perbuatan baik.
Allah menjanjikan SurgaNya bagi hamba-hambaNya yang bertekad taat, yang menjadi “terdepan dalam iman” dan bersegera mendekatkan diri kepada Allah. Di sana, mereka tinggal bersama para Nabi, wali, syuhada dan mukmin yang tulus. Namun yang terpenting, mereka akan menemui Tuhan kita. Allah juga memberi mereka kabar gembira bahwa akan ada satu kata dari Tuhan mereka di sana: “Salam!”, yang merupakan ganjaran terbaik bagi seorang mukmin:
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.




Firman Allah Ta’ala: 'Sesungguhnya penduduk
Syurga pada hari itu, berada dalam keadaan sibuk leka menikmati kesenangan;
*Mereka dengan pasangan-pasangan mereka bersukaria di tempat yang teduh, sambil
duduk berbaring di atas pelamin; *Mereka beroleh dalam Syurga itu pelbagai
jenis buah-buahan, dan mereka beroleh apa sahaja yang mereka kehendaki;
*Salamun Qawlan Min Rabbin Raheem (Mereka juga beroleh ucapan salam sejahtera
dari Tuhan Yang Maha Mengasihani'. (QS Yaa Sin, 36: Ayat 55-58)


Firman Allah Ta’ala: 'Dan
barang siapa yang menaati Allah dan rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama
dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, para
shiddiqien, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka
itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah,
dan Allah cukup mengetahui'. (QS Al-Nisa, 4: Ayat 69-70)
Jadi, bersegeralah meraih ganjaran ini, untuk tinggal bersama para Nabi dan mereka yang beriman sempurna di taman-taman surga sebagai mukmin yang telah menggapi redha Allah dengan bertekad hidup dengan asas-asas keimanan sempurna, menjadi teladan bagi mereka yang mencintai dan taat suruhan Allah. Allah Subhanahuwa Ta’ala mendesak semua mereka yang ingin meraih keselamatan agar hidup dengan nilai-nilai Qur'an. Mereka digambarkan sebagai berikut:
Jadi, bersegeralah meraih ganjaran ini, untuk tinggal bersama para Nabi dan mereka yang beriman sempurna di taman-taman surga sebagai mukmin yang telah menggapi redha Allah dengan bertekad hidup dengan asas-asas keimanan sempurna, menjadi teladan bagi mereka yang mencintai dan taat suruhan Allah. Allah Subhanahuwa Ta’ala mendesak semua mereka yang ingin meraih keselamatan agar hidup dengan nilai-nilai Qur'an. Mereka digambarkan sebagai berikut:




Firman Allah Ta’ala: “Dan
orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka,
mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta. Dan
orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam
bagi orang-orang yang bertakwa. Mereka itulah orang yang dibalasi dengan
martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut
dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya,
surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman". (QS Al-Furqan,
25: Ayat 73-76)
ORANG-ORANG BERIMAN SEMPURNA DALAM QUR’AN
Orang-orang yang beriman sempurna dijelaskan dalam sejumlah ayat Qur'an dalam makna-makna berikut:
Kutipan dari Qur'an:
ORANG-ORANG BERIMAN SEMPURNA DALAM QUR’AN
Orang-orang yang beriman sempurna dijelaskan dalam sejumlah ayat Qur'an dalam makna-makna berikut:
Kutipan dari Qur'an:

Firman Allah Ta’ala: “(Yaitu) orang-orang
yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS Yunus, 10: Ayat 63)

Firman Allah Ta’ala: 'Orang-orang yang beriman
dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (riba, garrah, maisir
dan syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan merekalah
orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk'. (QS Al-Anam, 6: Ayat 82)

Firman Allah Ta'ala: “(Yaitu) orang-orang yang
menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepadaNya dan mereka tiada
merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah.” (QS Al-Ahzab, 33: Ayat
39)

Firman Allah Ta’ala: 'Allah mengetahui apa yang
di hadapan mereka (yang telah mereka lakukan), dan apa yang di belakang mereka
(yang akan mereka lakukan); dan mereka tidak memohon syafaat melainkan bagi
sesiapa yang diredhai Allah; dan mereka pula sentiasa cemas takut daripada
ditimpa azabNya'. (QS Al-Anbiya, 21: Ayat 28)

Firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya orang-orang
yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah," kemudian mereka tetap
istiqamah di atas jalan yang betul (dengan pengakuan iman dan tauhidnya itu),
maka tidak ada kebimbangan (dari sesuatu yang tidak baik) terhadap mereka, dan
mereka pula tidak akan berdukacita". (QS Al-Ahqaf, 46: Ayat 13)

Firman Allah Ta’ala: "Mereka juga ialah yang diberitahu oleh
orang-orang (pembawa berita) kepada mereka: "Bahawa kaum (kafir musyrik)
telah mengumpulkan tentera untuk memerangi kamu, oleh itu hendaklah kamu gerun
kepadanya". Maka berita itu makin menambahkan iman mereka lalu berkata:
"Cukuplah untuk (menolong) kami, dan Ia sebaik-baik pengurus (yang
terserah kepadaNya segala urusan kami)". (QS Al-Imran, 3: 173)

Firman Allah Ta’ala: 'Iaitu orang-orang yang
apabila disebut nama Allah, gerun gementarlah hati mereka, dan orang-orang yang
sabar (cekal hati) terhadap kesusahan yang menimpa mereka, dan orang-orang yang
mendirikan sembahyang, serta orang-orang yang mendermakan sebahagian dari
rezeki yang Kami berikan kepadanya'. (Al-Hajj, 22: 35)

Firman Allah Ta’ala: 'Dan orang-orang yang
menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka
takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk'. (QS Al-Rad, 13: Ayat
21)

Firman Allah Ta’ala: 'Allah menjanjikan orang-orang yang beriman
dan beramal soleh dari kalangan kamu (wahai umat Muhammad) bahawa Ia akan
menjadikan mereka khalifah-khalifah yang memegang kuasa pemerintahan di bumi,
sebagaimana Ia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka:
khalifah-khalifah yang berkuasa; dan Ia akan menguatkan dan mengembangkan agama
mereka (agama Islam) yang telah diredhaiNya untuk mereka; dan Ia juga akan
menggantikan bagi mereka keamanan setelah mereka mengalami ketakutan (dari
ancaman musuh). Mereka terus beribadat kepadaKu dengan tidak mempersekutukan
sesuatu yang lain denganKu. Dan (ingatlah) sesiapa yang kufur ingkar sesudah
itu, maka mereka itulah orang-orang yang derhaka'. (QS Al-Nur, 24: Ayat 55)

Firman Allah Ta’ala: “(Yaitu) orang-orang yang
meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali
kepadaNya.” (QS Al-Baqarah, 2: Ayat 46)

Firman Allah Ta’ala: “Dan orang-orang yang
mempercayai hari pembalasan.” (QS Al-Ma’arij: 70: Ayat 26)

Firman Allah Ta’ala: 'Iaitu orang-orang yang
beriman kepada perkara-perkara yang ghaib, dan mendirikan (mengerjakan)
sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami
berikan kepada mereka'. (QS Al-Baqarah, 2: Ayat 3)

Firman Allah Ta’ala: “(Yaitu) orang-orang yang
takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihatNya, dan mereka
merasa takut akan (tibanya) hari kiamat.” (QS Al-Anbiya, 21: Ayat 49)

Firman Allah Ta’ala: “Dan mereka yang beriman
kepada kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang
telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat.” (QS Al-Baqarah, 2: Ayat 4)

Firman Allah Taala: 'Dan orang-orang yang
berpegang teguh dengan Kitab Allah serta mendirikan sembahyang, sesungguhnya
Kami tidak akan menghilangkan pahala orang-orang yang berusaha memperbaiki
(keadaan hidupnya)'. (QS Al-A’raf, 7: Ayat 170)

Firman Allah Ta’ala: “(yaitu) orang-orang yang
khusyuk dalam shalatnya.” (QS Al-Mukminun, 23: Ayat 2)

Firman Allah Ta'ala: “Dan orang-orang yang
memelihara shalatnya.” (Al-Mukminun, 23:
9)

Firman Allah Ta’ala: “Yang mereka itu tetap
mengerjakan shalatnya.” (QS Al-Ma’arij, 70:
23)

Firman Allah Ta’ala: 'Mereka merenggangkan diri
dari tempat tidur, (sedikit sangat tidur, kerana mengerjakan sembahyang
tahajjud dan amal-amal soleh); mereka sentiasa berdoa kepada Tuhan mereka
dengan perasaan takut (akan kemurkaanNya) serta dengan perasaan ingin
memperolehi lagi (keredaanNya); dan mereka selalu pula mendermakan sebahagian
dari apa yang Kami beri kepada mereka'. (QS Al-Sajdah, 32: Ayat 16)

Firman Allah Ta’ala: “(yaitu) orang-orang yang
sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.” (QS Al-Nahl, 16: 42)

Firman Allah Ta’ala: "Dan mereka yang
menjaga kehormatannya, (kemaluannya)." (QS Al-Mukminun, 23: Ayat 5)

Firman Allah Ta’ala: “Dan orang-orang yang
menunaikan zakat.” (Al-Mukminun, 23: 4)

Firman Allah Ta’ala: “Dan orang-orang yang sabar
karena mencari keredhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian
rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan,
serta menolak kejahatan dengan kebaikan mereka itu semuanya adalah disediakan
baginya balasan yang sebaik-baiknya pada hari akhirat;" (QS Al-Rad, 13:
Ayat 22)

Firman Allah Ta’ala: “(Yaitu) orang-orang yang
memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian.” (QS Al-Rad, 13: Ayat 20)

Firman Allah Ta’ala: “Dan orang-orang yang
memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS Al-Ma’arij, 70:
Ayat 32)

Firman Allah Ta’ala: 'Dan orang-orang yang
beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi penolong bagi setengahnya
yang lain; Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf (berbuat kebaikan),
mencegah dari yang mungkar (berbuat kejahatan) dan mereka mendirikan sembahyang
dan memberi zakat, serta taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi
rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana'. (QS
Al-Taubah, 9: Ayat 71)

Firman Allah Ta’ala: “Dan orang-orang yang memberikan
kesaksiannya.” (QS Al-Ma’arij, 70: Ayat 33)

Firman Allah Ta’ala: “(Yaitu) orang-orang yang
sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah),
dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS Al-Imran, 3: Ayat 17)

Firman Allah Ta’ala: 'Dan juga orang-orang yang apabila melakukan
perbuatan keji, atau menganiaya diri sendiri, mereka segera ingat kepada Allah
lalu memohon ampun akan dosa mereka - dan sememangnya tidak ada yang
mengampunkan dosa-dosa melainkan Allah -, dan mereka juga tidak meneruskan
perbuatan keji yang mereka telah lakukan itu, sedang mereka mengetahui (akan
salahnya dan akibatnya)'. (QS Al-Imran, 3: Ayat 135)

Firman Allah Ta’ala: “Dan orang-orang yang
menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS Al-Mukminun,
23: Ayat 3)

Firman Allah Ta’ala: 'Dan juga (lebih baik dan lebih kekal bagi)
orang-orang yang menyahut dan menyambut perintah Tuhannya serta mendirikan
sembahyang dengan sempurna; dan urusan mereka dijalankan secara bermesyuarat
sesama mereka; dan mereka pula mendermakan sebahagian dari apa yang Kami beri
kepadanya;' (QS Al-Syura, 42: Ayat 38)

Firman Allah Ta’ala: “Dan (bagi) orang-orang
yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri.” (QS
Al-Syura, 42: Ayat 39)

Firman Allah Ta’ala: 'Iaitu orang-orang yang
apabila disebut nama Allah, gerun gementarlah hati mereka, dan orang-orang yang
sabar (cekal hati) terhadap kesusahan yang menimpa mereka, dan orang-orang yang
mendirikan sembahyang, serta orang-orang yang mendermakan sebahagian dari
rezeki yang Kami berikan kepadanya'. (QS Al-Hajj, 22: 35)

Firman Allah Ta’ala: 'Nabi Muhammad
(Sallallahu Alayhi was Sallam) ialah Rasul Allah; dan orang-orang yang bersama
dengannya bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang (memusuhi
Islam), dan sebaiknya bersikap kasih sayang serta belas kasihan kasihan sesama
sendiri (umat Islam). Engkau melihat mereka tetap beribadat rukuk dan sujud,
dengan mengharapkan limpah kurnia (pahala) dari Tuhan mereka serta mengharapkan
keredaanNya. Tanda yang menunjukkan mereka (sebagai orang-orang yang soleh)
terdapat muka mereka - dari kesan sujud (dan ibadat mereka yang ikhlas).
Demikianlah sifat mereka yang tersebut di dalam Kitab Taurat; dan sifat mereka
di dalam Kitab Injil pula ialah: (bahawa mereka diibaratkan) sebagai pokok
tanaman yang mengeluarkan anak dan tunasnya, lalu anak dan tunasnya itu
menyuburkannya, sehingga ia menjadi kuat, lalu ia tegap berdiri di atas
(pangkal) batangnya dengan keadaan yang mengkagumkan orang-orang yang
menanamnya. (Allah menjadikan sahabat-sahabat Nabi Muhammad, s.a.w dan
pengikut-pengikutnya kembang biak serta kuat gagah sedemikian itu) kerana Ia
hendak menjadikan orang-orang kafir merana dengan perasaan marah dan hasad
dengki - dengan kembang biaknya umat Islam itu. (Dan selain itu) Allah telah
menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari mereka, keampunan
dan pahala yang besar'. (QS Al-Fath, 48: Ayat 29)

Firman Allah Ta’ala: “(Yaitu) orang-orang yang
berdoa: ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala
dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Al-Imran, 3: Ayat 16)

Firman Allah Ta’ala: “Mereka itu bersegera untuk
mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera
memperolehnya.” (QS Al-Mukminun, 23: Ayat 61)

Firman Allah Ta’ala: 'Seungguhnya orang-orang
yang beriman dan beramal soleh, mereka itulah sebaik-baik makhluk'. (QS
Al-Bayyinah, 98: Ayat 7)

Firman Allah Ta’ala: “Mereka itu (kekal) di
surga lagi dimuliakan.” (QS Al-Ma’arij, 70: 35)
REMEMBER: "UMATi, UMATi, UMATi" email: hebrewking@mail.com
God Almighty says in the Holy Quran: ‘By Time,
Indeed, mankind is in loss, Except for those who have believed and done righteous
deeds and advised each other to truth and advised each other to patience.’ (QS Al ‘Asr
103)

REMEMBER: "UMATi, UMATi, UMATi" HebrewKing@mail.com
Spread the WORD: Iman
REMEMBER: "UMATi, UMATi, UMATi" worlduptown@yahoo.co.uk
InEnglish 'Still Working InsyaAllah'
REMEMBER: Do Not let YOURSELF Left by the TRAIN!!!
JOIN theCLUB If ‘U’ Think ‘U’ Are the 18Group Of People! The GOLDMINE 1WORLD Community Should Render Back the trusts to those to Whom they Due: (@18 Group Of people) Poor People, Orphan, Single Mother, Single Father, Student, Low In Come, Jobless, Disable, Patient, Old Citizen, Prisoner, Bankruptcy, FARMER, Fishermen, RICH People, All RACES, All Country And All Government In theWhole WORLD. theWORLD for free! NewWORLDPrinciple: ASSETProperty "It's NOT For SALE, It's Not For Bought, It's FREE!: *House *Car *@Education: College, University. *@ELETRICAL GOODs: Air Con, PC Laptops, Home Theatre. *FURNITURE: Sofa Set, Bed Set, Sauna Bath, Kitchen Cabinet, Dining Table. Vacation: Around the WORLD, Holiday, HAJ, UMRAH, NOW EveryONE CAN Fly, Hotels. *Life Insurance: (Hospital, Funeral, Death, Pension).